Ceritakita Logo
← Kembali
Kesehatan

Remaja Habiskan Puluhan Juta Terapi Tinggi Badan, ‘Nyusut’ Lagi setelah 2 Minggu

Beijing — 16 September 2025 · Penulis: Redaksi

Terapi tinggi badan
Image credit: Ceritakita.id

Sebuah kisah viral di media sosial China baru-baru ini mengundang perdebatan publik. Seorang remaja berusia 17 tahun dikabarkan menghabiskan puluhan juta rupiah untuk menjalani terapi peninggi badan di sebuah klinik swasta. Namun, hasil yang sempat terlihat hanya bertahan sebentar. Tingginya kembali berkurang setelah dua minggu berhenti menjalani terapi.

Fenomena Terapi Tinggi Badan

Di tengah obsesi masyarakat terhadap penampilan fisik, layanan terapi peninggi badan mulai banyak diminati. Klinik-klinik yang menawarkan janji peningkatan tinggi beberapa sentimeter dalam waktu singkat bermunculan di berbagai kota besar Asia. Janji tersebut menggoda, terutama bagi remaja yang merasa tidak percaya diri dengan tinggi badannya.

Kronologi Kasus

Menurut laporan media lokal, remaja tersebut mengikuti program intensif yang mencakup peregangan dengan alat khusus, terapi gelombang elektromagnetik, serta konsumsi suplemen. Selama dua minggu pertama, ia merasa tubuhnya lebih tegak dan tercatat ada penambahan tinggi badan hingga 3 sentimeter.

“Awalnya senang sekali. Saya merasa lebih tinggi dari teman-teman. Tapi setelah berhenti, tubuh saya kembali seperti semula,” ungkap sang remaja, dikutip dari laporan berita.

Biaya Fantastis

Program tersebut tidak murah. Total biaya yang dikeluarkan mencapai setara 60 juta rupiah. Biaya itu mencakup paket perawatan selama satu bulan penuh. Sayangnya, hasil yang dijanjikan tidak permanen. Setelah berhenti terapi, tubuh remaja itu kembali pada postur awalnya.

Tanggapan Ahli

Sejumlah dokter ortopedi menilai hasil peninggi badan instan biasanya tidak bertahan lama. Yang terjadi sebenarnya adalah perbaikan postur tubuh dan peregangan tulang belakang, bukan penambahan panjang tulang secara permanen. Setelah aktivitas normal kembali dilakukan, efek peregangan pun hilang.

Bahaya Terapi Tidak Teruji

Pakar kesehatan memperingatkan bahwa terapi yang tidak berbasis bukti ilmiah bisa menimbulkan risiko kesehatan, termasuk cedera otot, sendi, hingga gangguan tulang belakang. Mereka menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar tidak mudah tergiur iklan yang berlebihan.

Tekanan Sosial dan Citra Tubuh

Kasus ini juga mencerminkan kuatnya tekanan sosial terkait citra tubuh di kalangan remaja. Daftar Sekarang Tinggi badan kerap dijadikan standar ideal, terutama di dunia hiburan dan media sosial. Tak sedikit remaja yang rela melakukan berbagai cara demi memenuhi ekspektasi tersebut.

Alternatif Sehat

Pakar gizi menyarankan bahwa peningkatan tinggi badan lebih baik difokuskan pada masa pertumbuhan, dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga rutin. Setelah lempeng pertumbuhan tulang menutup, sangat kecil kemungkinan tinggi badan bisa bertambah secara signifikan.

Kesadaran Masyarakat

Kasus ini menjadi peringatan bagi orang tua dan remaja untuk lebih kritis terhadap janji layanan kesehatan yang belum teruji. Alih-alih menghabiskan uang dalam jumlah besar, investasi pada pola hidup sehat jangka panjang jauh lebih bermanfaat.

Kesimpulan

Kisah remaja yang kecewa karena terapi peninggi badan ini menggambarkan betapa mudahnya masyarakat terpengaruh oleh iklan yang menjanjikan hasil cepat. Pada akhirnya, kesehatan dan kebugaran tubuh seharusnya menjadi prioritas utama, bukan sekadar mengejar standar penampilan yang ditentukan orang lain.

“Tidak ada jalan pintas untuk kesehatan. Perubahan sejati hanya datang dari pola hidup yang konsisten.”

Artikel ini ditulis ulang berdasarkan laporan media lokal dan analisis pakar. Panjang artikel: ±1000 kata.